Selasa, 12 Mei 2015

makalah pendidikan kewarganegaraan "pendidikan yang terisolir di Sugapa, Papua.

 

MAKALAH
Pendidikan yang Terisolir Di Sugapa, Papua

Makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Umum
Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu : Ibu Noviani Ahmad Putri


Di susun oleh :

Emi Lusiana (7311414049)
Jurusan Manajemen

PKN Rombel 7
Universitas Negeri Semarang 2015
KATA PENGANTAR

            Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pendidikan Yang Terisolir di Sugapa, Papua” dengan tepat waktu. Sholawat serta salam tak lupa penulis sanjungkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya kelak di yaumul kiamah.
            Penulis menyadari didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.     Ibu Noviani ahmad Putri selaku dosen pengampu yang telah memberikan arahan kepada penulis dalam rangka penyelesaian makalah ini.
2.      Kepada orang tua yang memotivasi sehingga makalah ini terselesaikan.
3.      Kepada teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, maka penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih banyak kekuarangan dan kesalahan, baik dalam penulisan maupun penyajian materi. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan guna penyempurnaan dalam penyusunan dan penulisan tugas kelompok ini dan tugas-tugas selanjutnya.

                                                                                                            Semarang, 7 April 2015


                                                                                               
Penulis







DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL/JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. iii

      BAB I 
      PENDAHULUAN                                                                                        
a.       Latar Belakang Masalah................................................................................................... 1
b.      Rumusan Masalah............................................................................................................ 1
c.       Tujuan.............................................................................................................................. 1

BAB II
      PEMBAHASAN                                                                                           
a.       Pengertian Pembangunan Nasional.................................................................................. 2
b.      Hubungan pendidikan dengan pembangunan nasional.................................................... 6
c.       Pendidikan di Sugapa, Papua.......................................................................................... 7
                                                                                                                        
BAB III
      PENUTUP                                                                                                    
a.       Kesimpulan ..................................................................................................................... 10
b.      Saran ............................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 12



 BAB I
PENDAHULUAN
            
A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan elemen penting dalam proses pembangunan, pendidikan menjadi pioneer utama dalam rangka penyiapan sumber daya manusia. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan yang sekaligus merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan pembangunaan nasional. Dan salah sartu aspek terpenting dalam menyiapakan dan merekayasa  arah perkembangan masyarakat dalam pembangunan nasional adalah Pendidikan(Tilaar 1992:77).
UU No 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional menyatakan bahwa fungsi pendidikan adalah untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan  mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional. Dalam upaya peningkatan peran pendidikan dalam pembangunan, maka kualitas pendidikan harus ditingkatkan, Namun melihat kisah pendidikan di Negara ini sangat ironis, pendidikan yang seharusnya menjadi hak oleh warga Negara Indonesia justru tidak semua warga mendapatkan pendidikan yang layak, seperti halnya di daerah Sugapa, Papua. Yang merupakan salah satu contoh gambaran tidak meratanya pendidikan di Negara ini. Tanpa adanya pendidikan yang baik dan matang maka mustahil suatu Negara dapat menjadi Negara yang maju.
Dari penjelasan di atas, penulis tertarik untuk membuat makalah dengan judul ”Pendidikan yang Terisolir Di Sugapa Papua”.

B.     Rumusan Masalah
1.         Apakah yang dimaksud dengan pembangunan Nasional?
2.         Apakah hubungan antara pendidikan dengan Pembangunan Nasional?
3.         Bagaimanakah Pendidikan di Sugapa, Papua?

C.     Tujuan
1.         Mengetahui Maksud dari Pembangunan Nasional.
2.         Mengetahui hubungan antara pendidikan dengan Pembangunan Nasional.
3.         Mengetahui Kondisi Pendidikan di Sugapa Papua.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pembangunan Nasional
Pembangunan adalah transformasi ekonomi, sosial dan budaya secara sengaja melalui kebijakan dan strategi menuju arah yang diinginkan (Deddy T Tikson:2005:132)
Sedangkan Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat  Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan nasional dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memeperhatikan tantangan perkembangan global (Tap MPR No IV/MPR/1999). Dalam pengertian lain, Pembangunan nasional adalah upaya yang dilakukan terus menerus untuk menjadikan bangsa Indonesia sebagi bangsa yang sejajar dengan bangsa-bangsa yang maju, baik dalam taraf hidup maupun dalam berbagai bidang dan  berbagai aspek kehidupannya. (Mohammad Ali 2009:45).
Pelaksanaan pembangunan mencakup aspek kehidupan bangsa, yaitu aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan secara berencana, menyeluruh, terarah, terpadu, bertahap dan berkelanjutan untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju. Oleh karena itu, sesungguhnya pembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terus menerus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia
secara benar, adil, dan merata, serta mengembangkan kehidupan masyarakat dan penyelenggara negara yang maju dan demokratis berdasarkan Pancasila.
1.         Hakikat Pembangunan Nasional
Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini berarti dalam pelaksanaan pembangunan nasional adalah sebagai berikut :
1)        Ada keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan kebulatan yang utuh dalam seluruh kegiatan pembangunan. Pembangunan adalah untuk manusia dan bukan sebaliknya manusia untuk pembangunan. Dalam pembangunan dewasa ini dan jangka panjang, unsur manusia, unsur sosial budaya, dan unsur lainnya harus mendapat perhatian yang seimbang.
2)        Pembangunan adalah  merata untuk seluruh masyarakat dan di seluruh wilayah tanah air.
3)        Subyek dan obyek Pembangunan adalah manusia dan masyarakat Indonesia, sehingga pembangunan harus berkepribadian Indonesia dan menghasilkan manusia dan masyarakat maju yang tetap berkepriadian Indonesia pula.
4)        Pembangunan dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan Pemerintah. Masyarakat adalah pelaku utama pembangunan dan pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan suasana yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan kegiatan Pemerintah saling mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional.

2.         Tujuan Pembangunan Nasional
Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan Tujuan Nasional seperti termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV, yaitu ……. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial serta mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana termaktub dalam alinea II Pembukaan UUD 1945.

3.         Visi dan Misi Pembangunan Nasional
1)   Visi
Terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju, dan sejahtera dalam wadah negara Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi dan disiplin.
2)   Misi
Untuk mewujudkan visi bangsa Indonesia masa depan, misi yang diterapkan adalah sebagai berikut :
a)        Pengamalan Pancasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarkat, berbangsa dan bernegara.
b)        Penegakan kedaulatan rakyat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c)        Peningkatan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan kualitas keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan persaudaraan umat beragama yang berakhlak mulia, toleran, rukun dan damai.
d)       Penjaminan kondisi aman, damai, tertib dan ketenteraman masyarakat.
e)        Perwujudan sistem hukum nasional yang menjamin tegaknya supremasi hukum dan hak asasi manusia berlandaskan keadilan dan kebenaran
f)         Perwujudan kehidupan sosial budaya yang berkepribadian, dinamis, kreatif, dan berdaya tahan  terhadap pengaruh globalisasi.
g)        Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional, terutama pengusaha kecil, menengah dan koperasi, dengan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan, bersumber daya alam, dan sumber daya manusia yang produktif, mandiri maju, berdaya saing dan berwawasan lingkungan.
h)        Perwujudan otonomi daerah dalam rangka pengembangan daerah dan pemerataan pertumbuhan dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia.
i)          Perwujudan kesejahteraan rakyat yang ditandai oleh meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat serta perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar, yaitu pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, dan lapangan kerja.
j)          Perwujudan aparatur negara yang berfungsi melayani masyarakat, profesional, berdaya guna, produktif, transparan; yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
k)        Perwujudan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatgif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin, bertanggungjawab, berketerampilan, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan kualitas manusia Indonesia.
l)          Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermanfaat, bebas dan proaktif bagi kepentingan nasional dalam menghadapi perkembangan global.
Visi (impian/harapan) dan misi (hal-hal yang akan dilakukan untuk mencapai visi) tersebut merupakan dasar dan rambu-rambu untuk mencapai tujuan bangsa dan cita-cita nasional. Berdasarkan visi dan misi itu, maka disusunlah suatu kebijakan pembangunan nasional. Berikut secara sederhana dapat diberikan bagan tentang paradigma pembangunan nasional berdasarkan konsep, prinsip dan nilai-nilai Pancasila.
Dewasa ini pembangunan di Indonesia mengalami dekadensi (kemerosotan) yang amat drastisdari berbagai aspek. Hal ini dibuktikan dengan kasus-kasus yang banyak terjadi di Indonesia antara lain korupsi, yang merupakan salah satu contoh kemerosotan pada aspek humanisasi;melemahnya kurs rupiah terhadap mata uang dollar pada aspek emansipasi; dan kemiskinan yang tidak teratasi. Kemerosotan ini disebabkan oleh kemunduran sumber daya manusia di berbagai aspek, baik sektor pendidikan, ekonomi, sosial budaya, dan politik. Sumber daya manusia di Indonesia seperti kehilangan jati diri mereka.Dibalik kemorosotan dan kemiskinan sikap yang dihadapi, sebenarnya Indonesia memiliki sebuah harta yang merupakan sebuah kunci emas sebagai pengontrol dan senjata ampuh bagi bangsa Indonesia dalam perang besar menghadapi perkembangan dan perubahan zaman yang tidak dapat dihentikan. Seiring berjalannya waktu, ilmu pengetahuan akan semakin maju,manusia akan berangsur-angsur berubah, baik dalam sikap dan gaya hidup. Saat sebuah bangsa tidak sanggup menghadapi arus raksasa yang mematikan itu, maka sebuah bangsa akan hancur.Mereka akan termakan oleh kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Kepercayaan mereka akan musnah dan hanya akan menjadi sejarah atau mungkin tidak lagi dikenali. Dalam hal ini,Pancasila merupakan sebuah tameng sekaligus pedang emas milik bangsa Indonesia, sehingga bangsa Indonesia dapat bertahan dari serangan arus perkembangan zaman tersebut.Ketangguhan Pancasila tidak diragukan lagi. Pancasila bahkan bukan sebuah pedang bermata dua yang dapat menghancurkan Indonesia. Hanya saja, saat bangsa Indonesia sebagai pemilik.
Nilai-nilai yang terkandung dalam tiap butir sila Pancasila merupakan cerminan jati diribangsa yang sudah melekat pada tiap sanubari warga Negara Kesatuan Republik Indonesia.Namun, seiring berjalannya waktu, Pancasila belum dapat diterapkan secara maksimal. Hal initampak dari kemerosotan yang terjadi di Indonesia. Jika dikaji lebih lanjut, Pancasila dapat membawa negara indonesia menjadi negara yang jauh lebih maju dari kondisinya sekarang.Pancasila memiliki lima buah sila yang memiliki arti khusus dan mendalam sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
B.     Hubungan Pendidikan dengan strategi Pembangunan Nasional
Pendidikan sangat erat kaitannya dengan pembangunan, pendidikan merupakan usaha untuk diri manusia dan mampu menghasilkan SDM yang menunjang pembangunan. (Ali Mohammad 2009 : 51)
Sendangkan pembangunan merupakan usaha dari diri manusia dan dapat menunjang pendidikan. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan Karena sasarannya adalah peningkatan kualitas SDM.
Peranan pendidikan sangat berpengaruh dalam pembangunan suatu Negara karena Negara yang maju sudah pasti memiliki mutu pendidikan yang sangat baik, karena jika Negara mempunyai generasi penerus yang cerdas pasti para penerus akan memperbaiki pembangunan terhadap negaranya. Pendidikan sangatlah penting untuk menentukan kedudukan suatu bangsa, ilmu pengetahuan dan teknologi suatu Negara mempengaruhi kemajuan Negara. Di Indonesia masih lemah dari sector pendidikan dibandingkan dengan Negara maju seperti jepang, jerman, amerika serikat dan Negara maju lainnya. Karena di Indonesia masih banyak masalah pendidikan yang belum diselesaikan oleh pemerintah seperti kurang meratanya mutu pendidikan, kurangnya sarana prasarana pendidikan, dan lain-lain. Lain hal dengan jepang, jepang terkenal dengan teknologinya yang berkembang sangat pesat, hal ini tidak lepas dari pendidikan yang sangat baik di jepang, karena jepang sangat mementingkan pendidikan yang baik sebagai investasi generasi yang akan datang. Seharusnya Indonesia berkaca pada jepang untuk memajukan mutu pendidikan Indonesia agar mampu bersaing dan tidak tertinggal dari Negara-negara lain.
Pendidikan sangat berperan dalam pembangunan ekonomi, Sosial, budaya, politik, dan sebagainya.








C.     Pendidikan di Sugapa, Papua


Papua, wilayah Indonesia paling timur ini kaya akan sumber daya alamnya. Papua memiliki tambang emas terbesar di Indonesia, bahkan menjadi salah satu tambang emas terbesar di dunia. Emas Papua diprediksi cukup sampai tahun 2057, namun sangat disayangkan sekali karena yang mengelola tambang emas terbesar di Indonesia ini adalah perusahaan asing yang berasal dari Amerika, Freeport. Perusahaan ini telah mengelola tambang emas Papua sejak tahun 1967 sampai sekarang, bahkan mereka terus berupaya menambah jangka kontraknya hingga 2041. Apalah daya, sepertinya pemerintah tidak bisa bertindak tegas dengan “penjajahan” yang mereka lakukan terhadap kekayaan negeri ini.
Disisi lain, Kekayaan alam Papua berbanding terbalik dengan keadaan pendidikan disana.Sugapa adalah sebuah distrik yang juga berfungsi sebagai ibukota Kabupaten Intan Jaya, Papua. Kabupaten dengan jumlah penduduk 45 ribu jiwa ini tergolong daerah terisolasi. Meski demikian daerah ini menyimpan sumber daya alam dan obyek wisata yang bergengsi diantaranya Pegunungan Cartenz. Tidak ada jalan darat yang menghubungkan ke daerah tetangga. Kehidupan masyarakat dan aktivitas pemerintah tergantung keberadaan bandara. Jalur penerbangan menjadi sebuah “nafas” kehidupan masyarakat yang berada di Sugapa ini. Jika penerbangan terganggu akan berpengaruh terhadap banyak kepentingan. Arus barang kebutuhan pokok sehari-hari dan sejumlah barang yang digunakan untuk sarana pembangunan hanya bisa diangkut dengan pesawat. Bandara yang diapit pegunungan ini memiliki runway sepanjang 600 meter dengan lebar 18 meter.
Untuk menuju ke Sugapa, bisa dilakukan penerbangan dari Nabire maupun Timika. 45 menit dari Kota Nabire. Di Sugapa ada sekolah Dasar, tapi itupun jaraknya sangat jauh sekali, perlu biaya mahal untuk bisa pergi kesekolah. Bila naik ojek dari pelosok desa kekota bisa 150 ribu, dan kalau hujan bisa sampai 300 ribu. Harga bensin 1 ltr 45 ribu. Beras 1 liter, 35 ribu. Kenapa mahal? karena semua bahan diangkut dengan pesawat, tak ada jalan darat menuju Sugapa. Bukan rahasia lagi bila transportasi darat di Papua sangatlah susah,1 pulau yang tak punya jalur darat yang bisa menghubungkan seluruh papua. Padahal pulau ini adalah pulau yang sangat kaya, kekayaannya pasti bisa membuat jalan tol yang mulus dari ujung Manokwari hingga ke Marauke. Tapi nyatanya, sampai 69 tahun Papua di pangkuan ibu pertiwi, Pembangunan Jalan Darat dipapua hanya sekedar wacana — masih susah.
Hal ini tentunya akan berdampak juga pada pendidikan untuk anak-anak di papua, sekolah-sekolah dasar mungkin tak menyentuh sampai ke pelosok. Anak-anak ini adalah yg beruntung bisa menikmati pendidikan. Ada ribuan anak Papua yg tidak dapat menikmati pendidikan. mereka berasal dari pedalaman-pedalaman di Sugapa yang harus tinggal di asrama untuk dapat bersekolah di TK Cendrawasih. TK Cendrawasih bukan sekolah TK yg mewah seperti di pulau jawa, hanya TK yang sederhana,tetapi sudah cukup bagus di sugapa.Disinilah mimpi anak-anak ini akan terwujudkan, menjadi generasi Papua dapat membangun tanahnya yang kaya kelak .
Andai saja mereka dapat mengolah melimpahnya emas di tanah papua, pendidikan Papua pasti tidak akan susah dijangkau. Kelak mereka akan menjadi ahli tambang, yang akan mengolah emas dan tembaga untuk kemakmuran rakyat Papua dan Indonesia. Lihat mereka, tak ada taman bermain, mereka bermain seadanya di TK Cendrawasih Sugapa Papua,tetapi Mereka tetap ceria. Keceriaan anak-anak Papua ini mengingatkan kita bahwa mereka juga Indonesia.
Pemerintah seharusnya melihat betapa susahnya akses pendidikan yang ada di Papua, Sugapa hanya satu contoh dari banyak masyarakat papua yang hidupnya dibawah garis kemiskinan, bahkan untuk mengenyam bangku pendidikan anak-anak di sugapa dan anak-anak di papua lainnya sangat susah mengaksesnya padahal mereka semua adalah generasi penerus bangsa Indonesia kedepannya.
Seharusnya pemerintah pusat dan pemerintah daerah saling bekerjasama untuk membuat infrasturktur dan fasilitas yang memadai untuk pendidikan di sugapa dan tanah papua lainnya, papua sendiri tanah yang kaya, tetapi ironisnya masyarakatnya masih banyak yang di bawah garis kemiskinan untuk itu coba pemerintah jangan hanya mementingkan kepentingan golongan dan pribadinya masing-masing, coba buka mata dan buka hati membantu membuat infrastruktur dan fasilitas yang memadai untuk kebutuhan mereka terutama untuk pendidikan anak-anak yang ada di sugapa dan tanah papua lainnya. Harapannya semoga kedepannya tanah papua mempunyai infrastrktur dan fasilitas yang memadai dan merata, terutama untuk pendidikan sehingga anak-anak papua tidak merasakan susahnya mengakses pendidikan di tanahnya sendiri. Mudah-mudahan kedepannya anak-anak papua menjadi orang-orang yang cerdas berguna bagi nusa dan bangsa ,serta menjadi generasi penerus bangsa yang mengharumkan nama bangsa Indonesia tercinta.

















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pembangunan nasional adalah upaya untuk meningkatkan seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang sekaligus merupakan proses pengembangan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk mewujudkan Tujuan Nasional. Pelaksanaan pembangunan mancakup aspek kehidupan bangsa, yaitu aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan secara berencana, menyeluruh, terarah, terpadu, bertahap dan berkelanjutan untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju.
Pendidikan sangat erat kaitannya dengan pembangunan, pendidikan merupakan usaha untuk diri manusia dan mampu menghasilkan SDM yang menunjang pembangunan. Sendangkan pembangunan merupakan usaha dari diri manusia dan dapat menunjang pendidikan. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan Karena sasarannya adalah peningkatan kualitas SDM. peranan pendidikan sangat berpengaruh dalam pembangunan suatu Negara karena Negara yang maju sudah pasti memiliki mutu pendidikan yang sangat baik, karena jika Negara mempunyai generasi penerus yang cerdas pasti para penerus akan memperbaiki pembangunan terhadap negaranya. Pendidikan berperan dalam pembangunan ekonomi, sosial budaya, politik dan sebagainya.
Di Indonesia pendidikan belum merata, salah satu contohnya yaitu di Sugapa, Papua. Di daerah ini pendidikannya terisolir padahal papua adalah wilayah Indonesia paling timur yang kaya akan sumber daya alamnya. Papua memiliki tambang emas terbesar di Indonesia, bahkan menjadi salah satu tambang emas terbesar di dunia. Emas Papua diprediksi cukup sampai tahun 2057, namun sangat disayangkan sekali karena yang mengelola tambang emas terbesar di Indonesia ini adalah perusahaan asing yang berasal dari Amerika, Freeport. Disisi lain, Kekayaan alam Papua berbanding terbalik dengan keadaan pendidikan disana.



B.     Saran
1.         Perencanaan pembangunan nasional jangan hanya menjadi rencana, tetapi harus dijalankan dan diusahakan dengan baik sehingga semua warga Indonesia dapat merasakan pemerataan pembangunan tersebut sehingga tujuan nasional bangsa Indonesia dapat terwujud.
2.         Pemerintah harus memperbaiki system pendidikan agar pendidikan dapat dinikmati oleh semua warga Negara Indonesia. Sehingga dapat mencapai tujuan Negara seperti yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945.
3.         Seharusnya pemerintah pusat dan pemerintah daerah saling bekerjasama untuk membuat infrasturktur dan fasilitas yang memadai untuk pendidikan di sugapa dan tanah papua lainnya, papua sendiri tanah yang kaya, tetapi ironisnya masyarakatnya masih banyak yang di bawah garis kemiskinan untuk itu pemerintah jangan hanya mementingkan kepentingan golongan dan pribadinya masing-masing, coba buka mata dan buka hati membantu membuat infrastruktur dan fasilitas yang memadai untuk kebutuhan mereka terutama untuk pendidikan anak-anak yang ada di sugapa dan tanah papua lainnya.Harapannya semoga kedepannya tanah papua mempunyai infrastrktur dan fasilitas yang memadai dan merata, terutama untuk pendidikan sehingga anak-anak papua tidak merasakan susahnya mengakses pendidikan di tanahnya sendiri . mudah-mudahan kedepannya anak-anak papua menjadi orang-orang yang cerdas berguna bagi nusa dan bangsa, serta menjadi generasi penerus bangsa yang mengharumkan nama bangsa Indonesia tercinta.








DAFTAR PUSTAKA

MPR RI.1999.Tap. MPR RI Nomor IV/MPR/1999 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara 1999-2004. MPR RI, Jakarta.
Tilaar.1992. Manajemen Pendidikan Nasional: Kajian Pendidikan Masa Depan. Bandung : Rosdakarya
Ali, Mohammad.2009.Pendidikan untuk pembangunan nasional.Jakarta:Grasindo.
Tikson, Deddy T.2005.Keterbelakangan dan ketergantungan:teori pembangunan di Indonesia, Malaysia, dan Thailand.Makassar:Penerbit Ininnawa.
http://akumagnae.tumblr.com/post/24055155156/makna-pembangunan-nasional (diunduh pada tanggal 18 April 2015 pukul 10.12 WIB)
http//:www.afidburhanudin.wordpress.com/2013/11/27/keterkaitan-pendidikan-dan-pembangunan/ (diunduh pada tanggal 14 April 2015, pukul 18.46 WIB)

2 komentar:

  1. Awalnya aku hanya mencoba main togel akibat adanya hutang yang sangat banyak dan akhirnya aku buka internet mencari aki yang bisa membantu orang akhirnya di situ lah ak bisa meliat nmor nya AKI NAWE terus aku berpikir aku harus hubungi AKI NAWE meskipun itu dilarang agama ,apa boleh buat nasip sudah jadi bubur,dan akhirnya aku menemukan seorang aki.ternyata alhamdulillah AKI NAWE bisa membantu saya juga dan aku dapat mengubah hidup yang jauh lebih baik berkat bantuan AKI NAWE dgn waktu yang singkat aku sudah membuktikan namanya keajaiban satu hari bisa merubah hidup ,kita yang penting kita tdk boleh putus hasa dan harus berusaha insya allah kita pasti meliat hasil nya sendiri. siapa tau anda berminat silakan hubungi AKI NAWE Di Nmr 085--->"218--->"379--->''259'

    BalasHapus